Keamanan Informasi Pasien dalam Platform Rekam Medis Elektronik: Kendala dan Pendekatan



Di masa digital, sejumlah rumah sakit dan tempat perawatan yang mengadopsi rekam medis digital untuk meningkatkan efektivitas dalam penyimpanan data pengguna.

Baca lebih lanjut tentang rekam medis KLIK DISINI

Walaupun memberikan banyak keuntungan, teknologi tersebut juga menghadirkan masalah berat terkait pengamanan informasi. Data kesehatan pasien merupakan data yang penting yang sangat rentan terhadap ancaman seperti hacking, kebocoran, dan eksploitasi. Ulasan ini akan mengupas sejumlah kendala utama keamanan data dalam EHR serta cara dan sistem yang digunakan untuk melindungi privasi pasien.

Tantangan Perlindungan dalam Aplikasi EHR
Kemungkinan Peretasan dan Bocornya Informasi Informasi kesehatan adalah salah satu jenis rekaman paling mahal di masa sekarang. Tidak heran jika teknologi EHR menjadi sasaran empuk bagi hacker. Apabila rekam medis berpindah ke tangan yang salah, dampaknya bisa sangat merugikan, baik bagi individu maupun fasilitas kesehatan. Selain itu, tersebarnya informasi juga bisa disebabkan karena human error atau sistem yang rentan.

Kepatuhan terhadap Aturan yang Ada Di sejumlah negara, termasuk kawasan Asia, ada regulasi ketat terkait penjagaan data pasien, seperti UU PDP. Rumah sakit harus memastikan bahwa rekam medis elektronik mencapai ketentuan perlindungan yang diwajibkan oleh peraturan tersebut. Mewujudkan konsistensi terhadap aturan ini bukanlah hal gampang karena setiap data yang disimpan dan dikelola harus memenuhi prosedur perlindungan yang tepat.

Ancaman dari Dalam Walaupun serangan luar seperti serangan siber umumnya menjadi perhatian utama, ancaman dari dalam organisasi jangan sampai diabaikan. Pegawai atau profesional kesehatan yang diberi izin ke data pasien dapat menjadi potensi risiko penyalahgunaan informasi. Sebagai contoh, akses tak sah atau ketidaksengajaan dalam mengakses informasi pasien dapat menyebabkan kebocoran informasi penting.

Cepatnya Perkembangan Teknologi Dengan kemajuan inovasi digital, sistem rekam medis perlu selalu diperbarui dan diselaraskan. Namun, proses ini tidak selalu berjalan mulus dan dapat memperkenalkan celah keamanan baru bila kurang diperhatikan. Hal ini terutama berlaku saat platform ini dikaitkan dengan inovasi baru, seperti pelayanan kesehatan jarak jauh atau SIRS, yang meningkatkan keterhubungan dan memperbesar peluang risiko.

Solusi dan Teknologi untuk Melindungi Privasi Pengguna
Enkripsi Data Enkripsi adalah cara paling kuat dalam melindungi data pasien. Rekam medis yang dienkripsi akan sulit diakses oleh pihak tak sah, bahkan meskipun berhasil masuk. Metode ini menjamin bahwa hanya yang berhak yang mampu membuka informasi pribadi dalam data kesehatan.

Autentikasi Dua Faktor dan Pembatasan Akses Platform EHR harus memiliki sistem pengawasan untuk menjamin hanya yang berhak yang bisa masuk. Autentikasi dua faktor adalah salah satu cara untuk memperkuat lapisan keamanan. Dengan verifikasi dua faktor, pengguna harus melakukan dua tahap pemeriksaan untuk dapat masuk, seperti dengan memasukkan kata sandi dan kode akses yang diberikan ke alat mereka.

Pelatihan dan Pendidikan bagi Karyawan Walaupun sistem penting, faktor manusia tetap memegang salah satu bagian penting dalam melindungi informasi. Kegiatan pembekalan bagi petugas mengenai peraturan proteksi dan langkah pengelolaan pengguna secara aman sangatlah krusial. Staf perlu paham langkah yang tepat dalam kondisi tertentu, seperti mendeteksi ancaman atau mencegah ketidaktepatan yang dapat mengakibatkan tersebarnya data.

Pengamatan dan Pengawasan Teratur Audit secara rutin adalah cara lain untuk mengamankan bahwa semua protokol keamanan dipenuhi dan EHR bekerja sesuai aturan. Pemeriksaan dan monitoring teratur memungkinkan fasilitas kesehatan untuk mendeteksi potensi risiko dan meminimalkan sebelum terjadi insiden. Selain itu, pemeriksaan juga menunjang dalam menjaga kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Penggunaan Teknologi AI untuk Mendeteksi Anomali Teknologi kecerdasan buatan bisa diterapkan untuk mengenali tanda mencurigakan atau kegiatan tak biasa dalam sistem EHR. Contohnya, AI mampu mendeteksi akses yang tidak biasa atau perilaku mencurigakan yang mungkin mengarah pada adanya risiko keamanan. Dengan penerapan AI, institusi medis bisa mengambil tindakan lebih dini terhadap potensi risiko sebelum menjadi lebih besar menjadi ancaman nyata.

Kesimpulan
Proteksi informasi pasien dalam EHR harus diperhatikan di era digital ini. Dengan ancaman pembobolan, kebocoran data, dan kendala peraturan, institusi medis perlu menerapkan berbagai solusi teknologi untuk mengamankan data pengguna. Proteksi informasi, kontrol akses, program pembekalan, pengawasan rutin, dan penggunaan kecerdasan buatan adalah metode efektif yang dapat membantu melindungi data pasien. Dengan proteksi berlapis, rekam medis elektronik dapat memberikan keuntungan signifikan bagi perawatan pasien tanpa mengorbankan privasi pasien.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *